Jakarta - Microsoft akhirnya berhasil meluluhkan hati Yahoo untuk menyerahkan kendali atas mesin pencarinya dan bersama-sama menghimpun kekuatan untuk menggempur raksasa Google.
Tentu saja kesepakatan 10 tahun dengan Yahoo ini akan memberi suntikan tenaga baru bagi Microsoft untuk memuluskan ambisinya mengalahkan Google di pasar mesin pencari.
Segenggam asa pun digantungkan kedua perusahaan tersebut. Dengan Yahoo di sisinya, Microsoft berharap bisa lebih tenang menggenjot Bing, mesin pencari barunya untuk mengejar ketertinggalannya dari Google, yang menguasai sekitar 65 persen pangsa pasar di Amerika Serikat.
Sementara Microsoft berkonsentrasi pada perang situs pencarian, Yahoo diharapkan mampu membuyarkan konsentrasi Google dalam penjualan iklan di Web.
"Kesepakatan ini datang menawarkan sejuta nilai untuk Yahoo, user kami dan juga industri," ujar Carol Bartz, chief executive Yahoo.
Tentu saja yang tak kalah girang dengan kesepakatan ini adalah CEO Microsoft, Steve Ballmer. "Aku sangat bersemangat. Ini telah aku katakan sejak 18 bulan lalu. Konsumen, pengiklan dan publisher akan mendapat layanan yang lebih baik, dan tentunya akan ada kompetisi yang lebih menantang bagi Google jika Microsoft dan yahoo bersekutu di mesin pencari."
Regulator antimonopoli akan meninjau kesepakatan kedua perusahaan tersebut untuk memastikan bahwa kesepakatan ini tidak akan melukai kompetisi.
"Sementara Microsoft dan Yahoo menunggu persetujuan dari pemerintah tentang kesepakatan mereka, kemungkinan Google akan terus meningkatkan performa mesin pencarinya," ujar Danny Sullivan, editor SearchEngineLand.
Sepertinya pertarungan antar raksasa itu akan semakin panas. Apalagi saat ini Google tengah menyiapkan sistem operasi untuk PC, yang dapat mengancam eksistensi Windows Microsoft.
Seperti dikutip detikINET dari News Yahoo, Kamis (30/7/2009), Sullivan mengklaim Google sangat paranoid dengan Microsoft. "Mereka selalu menebak-nebak 'monster' apa lagi yang sedang disiapkan Microsoft untuk masa depan," ujarnya
San Francisco - Upaya Microsoft dan Yahoo bersekutu di ranah mesin cari untuk mendongkel Google, tampaknya masih menemui jalan terjal. Ini terkait dominasi Google yang tak jua tergoyahkan. Hal ini ditunjang pula oleh loyalitas para penggunanya.
Riset terbaru dari comScore menunjukkan kalau pemakai Google melakukan pencarian dua kali lebih banyak dibanding pengguna Microsoft atau Yahoo. Tepatnya, pengguna Google rata-rata melakukan sekitar 55 pencarian per bulan.
Sedangkan pengguna Yahoo melakukan 25 pencarian per bulan. Berada di urutan terakhir adalah penggemar mesin cari Microsoft yang hanya melakukan 14 pencarian tiap bulannya.
Dikutip detikINET dari TechRadar, Minggu (16/8/2009), loyalitas pengguna Google semakin nampak karena mereka melakukan 70 persen pencarian internet hanya di Google saja. Sedangkan pengguna Yahoo dan Microsoft biasanya 'selingkuh' dengan turut melakukan pencarian di Google.
Di Amerika Serikat, Google menguasai 65 persen pangsa pasar mesin cari di bulan Juni. Sedangkan kombinasi Microsoft dan Yahoo mencapai 28 persen.
Sumber : detikinet
Tentu saja kesepakatan 10 tahun dengan Yahoo ini akan memberi suntikan tenaga baru bagi Microsoft untuk memuluskan ambisinya mengalahkan Google di pasar mesin pencari.
Segenggam asa pun digantungkan kedua perusahaan tersebut. Dengan Yahoo di sisinya, Microsoft berharap bisa lebih tenang menggenjot Bing, mesin pencari barunya untuk mengejar ketertinggalannya dari Google, yang menguasai sekitar 65 persen pangsa pasar di Amerika Serikat.
Sementara Microsoft berkonsentrasi pada perang situs pencarian, Yahoo diharapkan mampu membuyarkan konsentrasi Google dalam penjualan iklan di Web.
"Kesepakatan ini datang menawarkan sejuta nilai untuk Yahoo, user kami dan juga industri," ujar Carol Bartz, chief executive Yahoo.
Tentu saja yang tak kalah girang dengan kesepakatan ini adalah CEO Microsoft, Steve Ballmer. "Aku sangat bersemangat. Ini telah aku katakan sejak 18 bulan lalu. Konsumen, pengiklan dan publisher akan mendapat layanan yang lebih baik, dan tentunya akan ada kompetisi yang lebih menantang bagi Google jika Microsoft dan yahoo bersekutu di mesin pencari."
Regulator antimonopoli akan meninjau kesepakatan kedua perusahaan tersebut untuk memastikan bahwa kesepakatan ini tidak akan melukai kompetisi.
"Sementara Microsoft dan Yahoo menunggu persetujuan dari pemerintah tentang kesepakatan mereka, kemungkinan Google akan terus meningkatkan performa mesin pencarinya," ujar Danny Sullivan, editor SearchEngineLand.
Sepertinya pertarungan antar raksasa itu akan semakin panas. Apalagi saat ini Google tengah menyiapkan sistem operasi untuk PC, yang dapat mengancam eksistensi Windows Microsoft.
Seperti dikutip detikINET dari News Yahoo, Kamis (30/7/2009), Sullivan mengklaim Google sangat paranoid dengan Microsoft. "Mereka selalu menebak-nebak 'monster' apa lagi yang sedang disiapkan Microsoft untuk masa depan," ujarnya
San Francisco - Upaya Microsoft dan Yahoo bersekutu di ranah mesin cari untuk mendongkel Google, tampaknya masih menemui jalan terjal. Ini terkait dominasi Google yang tak jua tergoyahkan. Hal ini ditunjang pula oleh loyalitas para penggunanya.
Riset terbaru dari comScore menunjukkan kalau pemakai Google melakukan pencarian dua kali lebih banyak dibanding pengguna Microsoft atau Yahoo. Tepatnya, pengguna Google rata-rata melakukan sekitar 55 pencarian per bulan.
Sedangkan pengguna Yahoo melakukan 25 pencarian per bulan. Berada di urutan terakhir adalah penggemar mesin cari Microsoft yang hanya melakukan 14 pencarian tiap bulannya.
Dikutip detikINET dari TechRadar, Minggu (16/8/2009), loyalitas pengguna Google semakin nampak karena mereka melakukan 70 persen pencarian internet hanya di Google saja. Sedangkan pengguna Yahoo dan Microsoft biasanya 'selingkuh' dengan turut melakukan pencarian di Google.
Di Amerika Serikat, Google menguasai 65 persen pangsa pasar mesin cari di bulan Juni. Sedangkan kombinasi Microsoft dan Yahoo mencapai 28 persen.
Sumber : detikinet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar